Jika kau
menyadari bahwa dia bukan milikmu,
Mengapa kau
hanya tersenyum saat melihatku ada?
Apakah kau
menyadari, bahwa bukan hanya aku yang merasa sepi,
Tapi juga
rasa kita.
Aku
menunggumu di sebagian arah itu,
Mencoba
menafsirkan arti seribu kaki
Yang tanpa
henti mlangkah dengan dan atau tanpa tujuan,
Jika
mungkin senyum itu hanya iba,
Sungguh
bagai sebuah tamparan lembut penuh dengan kesakitan,
Saksi
perumpamaan, yang mnurutku hanyalah sebuah pertemuan,
Antara
hujan dan petiryang menjadi satu kesatuan,
Apa kau
juga menyadari, karena segala hal itu
Kau telah
menyudutkan bunga di hatiku,
Kedalam
akar yang tak dapat menjalar
Tak akan
berharga dan pasti akan mati.
Meskipun “
Hari Punya Lagi”,
Tak akan
pernah terlupa, ketika apa yang ku rasa hilang begitu saja.
Jika dan
hanya jika.
@shenghie@
Tidak ada komentar:
Posting Komentar